Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Situational Language Teaching


Hello teman-teman, kalil ini saya akan berbagi tentang Situational Language Learning
1.Teori pembelajaran dalam Situational Language Learning
2. Tujuan Situational Language Learning
3. Peranan siswa dalam pembelajaran Situational Language learning
4. Peranan guru dalam pembelajaran situational language learning

1.      Teori pembelajaran nya
Pendekatan metode pembelajaran Bahasa ini pertama kali diperkenalkan oleh British applied linguist di tahun 1920 dan 1930. Ada beberapa teori yang mendasari pendekatan ini yaitu behaviouristic. Seperti yang diungkapkan oleh Palmer selaku otoritasnya, ada tiga proses dalam pembeajaran Bahasa- menerima penetahuan materinya, melakukan pengulangan dalam memori, dan menggunakannya dalam prakteknya sampai menjadi sebuah keterampilanya. Seperti dalam pandangan French bahwa belajar Bahasa sebagai habit formation. Di mana dasarnya adalah benarnya dalam berbicara, yaitu siswa dapat menggunakan dan meletakan kata-kata tanpa keraguan dan tanpa berfikir dalam pikiranya, menggunakan struktur kalimat yang benar.
Sepeti direct method method, SLT (Situational Language Approach) mengadopsi pendekatan secara inductive untuk mengajar grammar.  Di mana pengajaran kata-kata (words) dan juga strukturnya tidak diberikan melalui penjelasan dan juga tidak melalui Bahasa aslinya (native language) atau dengan Bahasa target yang dipelajari (target language) tetapi itu semua dimasukan pada saat Bahasa diajarkan sesuai situasi. Jadi misalnya, seorang guru mengajarkan present tense, secara drilling, guru tersebut hanya akan mengganti kata kerja yang dipakai dan kata subjek. Sehingga siswa akan mengikuti sesuai dengan konteksnya sendiri.
Missal, guru mengatakan kalimat di bawah:
I go to school
Kemudian siswa mengikuti
I go to school
Setelah berulang-ulang, guru menggantikan dengan kata he
Kemudian siswa mengganti kata go dengan goes
He goes to school
Begitulah dan seterusnya dengan menyesuaikan kata atau struktur yang diinstruksikan oleh guru.

2.      Objektif nya
Metode ini (SLT) Situation Language Learning mempunyai tujuan utnuk mengajarkan komando (command) terhadap 4 keterampilan dasar Bahasa (speaking, listening, writing dan reading). Ke 4 ketermapilan ini diajarkan dengan menggunakan metode yang saya berikan di atas. Jadi siswa dapat mendengarkan perintah atau komando dari guru, menuliskan perubahanya, mendengarkan dan berbicara (mengatakan perintah guru) kalua guru mengatakan kata he maka siswa mengatakan he goes to school.

3.      Syllabus
Dalam metode Situation Language Learning, silabus yang digunakan adalah structural syllabus dan a word list (daftar kata-kata/kosa kata). Contoh lihat table di bawah!

Sentence pattern
Vocabulary
Ist lesson

2nd lesson
This is
That is
These are
Those are

Book, pencil, desk

Chair, picture, door

Structural syllabus adalah daftar materi yang akan diberikan kepada siswa berupa susunan-susunan kalimat (grammarnya).
4.      Peranan siswa
Dalam Situational language leanring, siswa mempunyai peranan hanya mendengarkan dan mengulangi sebuah perintah dari guru. Menjawab pertanyaan dan menjalankan komando dari guru.
5.      Peranan guru
Peranan guru dalam situational language learning adalah, bahwa mereka (guru) menyediakan materi sebagai modelnya, mengatur situasi pembelajaranya (yaitu di mana kebutuhan target pembelajaranya diciptakan dan dicontohkan) jadi di sini guru sangat bereran penting untuk menjadi seorang model (role model). Guru harus skillfull sehingga dapat mengontrol performa siswa dengan baik.

Demikian teman-teman semoga bermanfaat..



toteachenglish.com
toteachenglish.com I am an English teacher graduated from English and Foreign Languages University, Hyderabad, India, Master of Arts, Teaching English as Second Language Certified.